KPU Serahkan Santunan Kepada KPPS Yang Meninggal Dunia di Pemilu 2019

MEDAN, BestNews19.com –  Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyerahkan santunan kepada 9 ahli waris petugas badan adhoc penyelenggara Pemilu 2019 di Sumatera Utara (Sumut) masing-masing sebesar Rp 36 juta.

Penyerahan santunan yang dipusatkan di kantor KPU Medan Jalan Kejaksaan Medan, Provinsi Sumut ini turut dihadiri Komisioner KPU RI, Evi Novida Ginting, Ketua KPU Sumut, Herdensi Adenin, Ketua KPU Medan, Agussyah Damanik, Ketua KPU Langkat dan Ketua KPU Tebingtinggi, Sabtu (10/08/2019).

Kesembilan penerima santunan tersebut terdiri dari ahli waris 7 anggota KPPS dan petugas Linmas untuk wilayah KPU Medan, sisanya dari KPU Langkat dan KPU Tebingtinggi.

Kesembilan penyelenggara yang meninggal pada Pemilu serentak 17 April 2019 lalu untuk wilayah Sumatera Utara adalah Zulkifli Salamuddin, Biasa Sitepu, Susianto, Rifwansyah, Erwinsyah, Junaedi, Muhammad Junaedi dan Syaiful Azwan Lubis.

Sedangkan untuk anggota KPPS yang meninggal asal Tebingtinggi akan diserahkan secara tersendiri dikarena ahli waris yang bersangkutan berhalangan hadir.

Komisioner KPU RI, Evi Novida Ginting secara simbolis menyerahkan santunan kepada para ahli waris secara satu persatu yang turut didampingi Ketua KPU Sumut, Herdensi dan Ketua KPU Medan Agussyah Damanik.

Komisioner KPU RI, Evi Novida Ginting dalam sambutannya dihadapan para ahli waris menyebutkan kalau para petugas penyelenggara Pemilu yang meninggal dunia tersebut sebagai pahlawan demokrasi bangsa.

” Tentunya kami mengucapkan turut berdukacita yang amat dalam, mereka ini telah bekerja sangat keras. Sehingga mereka akhirnya harus pergi meninggalkan kita di tengah tugas yang sangat berat dan melelahkan.

Mereka ini adalah pahlawan demokrasi,” kata Evi sambil terlihat terbata-bata tak kuasa menahan tangisnya juga mengingatkan santunan ini bukan sebagai pengganti mereka yang telah pergi, ini adalah sebagai bentuk tanggungjawab dan rasa prihatin kami.

Dalam kesempatan itu juga Evi menjelaskan secara nasional ada 784 orang yang meninggal dunia dalam ajang Pemilu tahun 2019. Namun dari jumlah tersebut pihaknya mengakui baru separuh yang diberikan santunan. “Santunan yang kita berikan baru separuh dari jumlah 784 orang dan akan kita upayakan secepatnya pelunasannya, begitu juga biaya bagi yang sakit, “imbuhnya.

Dalam kesempatan itu, Evi mengakui Pemilu 2019 adalah Pemilu serentak pertama yang banyak menyita energy. Ia mengatakan ke depan KPU selaku penyelenggara akan melakukan evaluasi terhadap Pemilu 2019. Sehingga tidak akan terulang lagi hal serupa masa yang akan datang.

” Soal perekrutan anggota KPPS dan yang lainnya kita akan evaluasi namun bentuknya seperti apa, masih akan kita pelajari dan minta masukan dari berbagai pihak, “tandasnya.

Sementara itu, Ketua KPU Medan Agussyah Damanik mengungkapkan apa yang telah dilakukan oleh para almarhum adalah sesuatu yang luar biasa, dan merupakan pengabdian yang tidak akan pernah dilupakan dan kejadian itu menjadi koreksi bagi KPU Medan untuk memperbaiki diri ke depan, sembari mendoakan agar kiranya almarhum semua mendapat tempat yang baik di sisi Allah SWT.

Hal yang sama juga dikatakan Ketua KPU Sumut Herdensi Adenin. Dikatakannya KPU Sumut turut prihatin atas kejadian yang menimpa para petugas KPPS tersebut. Kiranya semoga mereka semua mendapat tempat yang layak dan keluarga yang ditingglkan dapat tabah dalam menghadapi musibah tersebut. (Srw/Dnt).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *