Adam dan Malik, Bayi Kembar Siam Kembali Kepangkuan Orangtuanya

MEDAN, BestNews19.com – Setelah hampir 9 bulan menjalani proses pemisahan dan perawatan, Dinas Kesehatan Provinsi Sumut dan Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik akhirnya bisa menyerahkan bayi kembar siam Adam dan Malik kepangkuan kedua orangtuanya untuk dibawa kembali pulang ke kampung halamannya di Desa Manalu Purba, Kecamatan Parmonangan, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), pada hari Senin tanggal 26 Agustus 2019.

Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik, dr Bambang Prabowo mengaku sangat bahagia bisa menyerahkan kedua bayi kepada orangtuanya dalam keadaan sehat. Menurutnya, hal ini merupakan sumbangsih RSUP Haji Adam Malik kepada pemerintah Sumut.

“Saya serahkan kepada pemerintah Taput untuk di pantau dan dirawat. Karena kasus ini satu dari seribu kasus. Jadi kita apresiasi pada tim yang telah menangani ananda-ananda kita ini,” ucapnya, Selasa (27/08/2019).

Bambang menjelaskan, semenjak dirinya menjabat sebagai Direktur Utama, RSUP Haji Adam Malik telah beberapa kali melakukan operasi besar. Antara lain transplantasi, transplantasi ginjal, dan pemisahan bayi kembar siam.

“Untuk pemisahan bayi kembar siam sudah 2 kali. Pertama Sahira dan Fahira, kemudian Adam dan Malik,” jelasnya. Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Taput Alexander Gultom sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada tim dokter RSUP Haji Adam Malik karena telah merawat dua warganya dengan baik. Menurutnya juga, RSUP Haji Adam Malik telah mengukir prestasi yang membanggakan.

“Ini prestasi yang sangat luar biasa. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada pihak rumah sakit. Kiranya jasa dari bapak- ibu sekalian menjadi amal ibadah yang terbaik untuk semuanya,” ujarnya.

Alexander mengaku, saat pihaknya mendapatkan informasi mengenai pembiayaan, Pemkab Taput langsung memberikan bantuan. Bantuan itu kata dia, diserahkan pada bulan Juni lalu kepada keluarga sebesar Rp 57 juta.

“Kita juga terus berkoordinasi hingga proses pemisahannya dilakukan. Kedepannya juga, kami akan terus berkomunikasi dengan keluarga mengenai kesehatannya,” pungkasnya.

Sementara itu, orangtua sang bayi, Nurida br Sihombing didampingi suaminya Juliadi Silitonga mengaku senang dengan kepulangan kedua anaknya. Hal ini sebutnya, memang sudah lama dinantikan oleh keluarganya.

“Senang sekali, nggak bisa berkata-kata. Sudah 9 bulan disini, akhirnya bisa pulang,” ungkapnya. Nurida menyebutkan, kepulangan anak ke tiga dan keempatnya ini juga nantinya akan disambut oleh warga desanya.

Acara penyambutan akan dilangsungkan, ketika mereka nantinya telah sampai di kampung halaman. “Rencana besok pulangnya. Sesampainya nanti, Adam dan Malik akan di upa-upa di kampung,” jelasnya.

Kendati begitu, Nurida mengaku, bayinya masih akan melakukan perobatan rutin di Rumah Sakit setempat sebulan sekali. Hal ini untuk mengecek perkembangan kondisi luka mereka, pasca operasi pemisahan dilakukan. “Semoga anak saya ini nanti bisa menjadi dokter supaya bisa menolong orang lain,” harapnya (Srw/Dnt).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *