SIDRAP, BestNews19.com – Kelompok Tani Massiddi Adae Dusun Tanete Desa Timoreng Panua Kecamatan Pancarijang Kabupaten Sidrap, pada hari selasa tanggal 27 Agustus 2019 telah melaksanakan kegiatan panen Raya Padi Demplot Pupuk Non Subsidi PT. Pupuk Kaltim Kabupaten Sidrap.
Kegiatan panen Raya Padi Demplot Pupuk Non Subsidi PT. Pupuk Kaltim Kabupaten Sidrap, dihadiri oleh wakil Bupati Kabupaten Sidrap H.Mahmud Yusuf bersama Dandim 1420/Sidrap Letkol Inf J.P. Situmorang, Kapolres Sidrap AKBP Budi Wahyono, Gendral Manager PT. Pupuk Kaltim Muh.Yusri, Kadis Pertanian Kabupaten Sidrap H.Azis Damis dan beberapa Kabid dari pemda Kabupaten Sidrap (27/08/2019).
Muh Yusri Gendral Manager PT.Pupuk Kaltim, dalam sambutannya, “terimah kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sidrap bersama instansi terkait, karena sudah sangat mendukung keberadaan PT. Pupuk Kaltim diwilayah Kabupaten Sidrap”.
“Kegiatan ini tidak hanya kami lakukan di Kecamatan Pancarijang saja, namun juga kami lakukan dibeberapa tempat di Kabupaten Sidrap bahkan diseluruh wilayah pemasaran PT. Pupuk Kaltim”, ungkap Yusri.
Yusri lanjutnya, ” terkait hal ini, pupuk ada 2 kategori yaitu Subsidi dan Non Subisidi, sehingga kehadiran kita berupaya untuk mensosialisasikan pupuk non subsidi kepada para Gapoktan. Karena pupuk subsidi sangat terbatas yang dibatasi oleh alokasi pemerintah, dengan adanya hal tersebutlah kami diwajibkan untuk menyiapkan pupuk non subsidi disetiap pemasaran diseluruh wilayah”.
Apabila ada masalah terkait hal tersebut, kami berharap para petani segera melaporkan kepada pihak PT.Pupuk Kaltim, karena kami diminta oleh pemerintah untuk selalu mejaga kelangkaan dan ketertiban stok pupuk disetiap wilayah”.
Hal senada diungkapkan wakil Bupati Sidrap dalam sambutannya, kata dia “apabila kita menggunakan pupuk Subsidi total biaya produksi kita sekitar 1.395 ribu itu bisa menghasilkan harga kering sebesar 23 juta ton, sedangkan bila kita menggunakan pupuk non subsidi dengan biaya 4 juta 100 ribu bisa menghasilkan 40 juta 420 ribu ton sehingga ada selisih sekitar 16 juta 920 ribu plus yang kita dapat”.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa dari 223 juta ton kebutuhan pupuk yang ada di wilayah Indonesia, hanya dialokasikan 8,8 juta ton berarti masih ada kekurangan sekitar 14 juta ton. Oleh karena itu, pemerintah menggalakkan yang namanya pupuk non subsidi, dan ini sudah ada dempoltnya”, jelasnya.
“Sehingga saya berharap para petani sudah bisa merealisasikannya, jangan terlalu berharap dengan subsidi karena ada nilai tambah yang belum kita rasakan setiap kali panennya, tentu kita berharap bahwa kedepannya pupuk non subsidi bisa dipasarkan di Kabupaten Sidrap, karena lambat laun pemerintah akan mengurangi yang namanya subsidi”, tutupnya (Tojenk).