PINRANG, BestNews19.com – Musim kemarau yang berkepanjangan memang menjadi momok menakutkan bagi petani, khususnya petani padi. Namun hal ini tidak terlalu dirasakan oleh petani di Kabupaten Pinrang.
Sampai saat ini, berdasarkan data laporan panen Dinas Pertanian dan Hortikultura Pinrang, tercatat bahwa dari 12 kecamatan, 10 kecamatan yang masih melakukan panen padi.
Beberapa upaya penyelamatan pertanaman memang gencar dilakukan oleh Pemerintah Daerah sejak awal musim kemarau, mulai dari mengoptimalkan pompanisasi sampai pada pengaturan pemberian air untuk lokasi-lokasi terutama ujung-ujung saluran.
Bupati Pinrang, H. Andi Irwan Hamid seusai memantau beberapa lokasi pertanaman padi petani yang sedang panen pada kamis kemarin, mengungkapkan “bahwa kemarau berkepanjangan ini tidak membuat produksi kita menurun”.
“Kemarau tidak selalu soal kerugian. Kita di Pinrang ini tetap panen di tengah kemarau ini. Produksi juga tetap stabil. Bahkan dari pantauan kami, kamarau ini tetap punya berkah bagi petani yang panen karena harga gabah tinggi”, ungkap Bupati Irwan.
Irwan berharap, “upaya sistematis yang dilakukan Pemerintah kabupaten melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berkaitan dengan pengembangan Pertanian dapat memberikan angin segar bagi para petani ketika musim kemarau berkepanjangan”.
Menurut laporan dari Badan Meteorologi, klimatologi dan Geofisika (BMKG) Makassar, Musim penghujan akan dimulai pada bulan November mendatang yang artinya, kemarau masih bisa berlangsung dua sampai tiga pekan mendatang”, ucapnya kepada awak media.
Masih kata Irwan, “untuk diketahui bahwa harga gabah di Pinrang berkisar di Rp. 5.100 – 5.300/kg. Sehingga saat ini dipastikan tidak ada gejolak dari petani seperti musim-musim panen sebelumnya (Sdv).