PINRANG, BestNewa19.com – Penyebab kematian Guntur Lambatong, pengendara Scoopy yang ditemukan tergeletak di jalan poros Langga-Pinrang Dusun Kampung Cara Cappakala Desa Samaenre Kecamatan Mattiro Sompe Kabupaten Pinrang masih misteri.
Polisi satuan Lalulintas Polres Pinrang masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap kejadian tragis itu.
Kasat Lantas Polres Pinrang AKP Religia Faradikta mengatakan, “satuan Lalulintas telah melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP)”. Untuk mencari bukti bukti baru terkait kejadian itu”, kata dia saat ditemui di Mapolres Pinrang Jumat (25/10/2019).
Dia mengatakan, “Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kejadian dengan melibatkan satuan satuan yang ada di Polres Pinrang”, kami tidak bisa serta merta menyimpulkan penyebab kejadian itu, karena masih dalam penyelidikan”.
Sempat beredar informasi jika korban menabrak, truk tronton yang memuat mobil pemanen padi, namun saat Olah TKP pihak Satlantas mempraktekkan hal ini”.
Sebuah tronton yang memuat mobil pemanen padi melintas dan diberhentikan di pinggir jalan, lalu meminta pengendara Scoopy mendekati bagian belakang mobil itu, namun polisi lalulintas belum bisa menyimpulkan penyebab kematian Guntur Lambatong karena menabrak tronton atau ada penyebab lain”.
Pengendara Scoopy, Guntur Lambatomg ditemukan tergeletak di jalan beton poros Langga-Pinrang dengan kondisi yang sangat tragis kepala terpisah dari tubuhnya Kamis malam 24 Oktober 2019 sekitar pukul 20.20 Wita.
Sementara motor yang dikendarai juga rusak parah tidak jauh dari jasad pengendara naas itu.
Motor Scoopy itu mengalami rusak parah pada bagian lampu depan dan kap depan sebelah kiri, sementara kopling kiri tempat jari manis tangan kiri biasa digunakan tidak sedikit pun mengalami lecet apalagi kerusakan.
Warga kampung cara yang enggan disebut namanya mengaku saat adzan magrib Kamis naas bagi pengendara scoopy itu, sempat melintas di lokasi kejadian” Tapi saat itu tidak ada kejadian apa apa” kata dia di lokasi kejadian.
Tidak berselang lama, seorang pengendara sepeda motor melintas sambil berteriak jika menemukan pengendara yang terbaring dengan kepala pisah dengan tubuhnya”. Warga pun berdatangan ke lokasi kejadian”.
Warga tersebut mengaku, tas dan barang bawaan korban masih utuh saat korban ditemukan”.
Berdasarkan informasi, sebelum kejadian, korban masih sempat bersantap malam bersama istrinya, sebelum berangkat untuk bekerja.
Kejadian itu selain merengguk jiwa korban, pengendara Scoopy itu juga mengalami luka terbuka pada paha bagian luar dengan ukuran 20x10x5 cm disertai bengkak fraktur, Jari ke tiga tangan kiri teramputasi – Fraktur tertutup pada pergelangan tangan kiri, Luka gores pada lutut kaki kiri ukuran 2 cm, Luka gores pada paha kiri bagian dalam ukuran panjang 15 cm di sertai memar.
Dan dari keterangan dokter tidak ditemukan luka terbuka akibat benda tajam (sajam).
Keponakan korban Anwar mengatakan “jari manis tangan kiri korban belum ditemukan”. Makanya kami kesini untuk mencari potongan jari korban”.
Sebab kata dia, saat kejadian bukan hanya kepala yang terpisah dengan tubuh, tapi jari manis korban juga terlepas”.
Guntur Lambatong diketahui memiliki usaha TV kabel di Dusun Cappakala yang konon dibayar setiap kali panen.
Menurut kerabatnya, “dalam mengelola usaha itu, Guntur tergolong gesit dalam melayani perbaikan jaringan jika ada yang mengalami gangguan dan dikeluhkan pelanggannya”.
Warga Dusun Cappakala Muh Ali Djodding mengatakan “lokasi kejadian daerah termasuk rawan”. Jika musim panen tiba, intensitas kendaraan yang lalu lalang lumayan ramai, karena banyak pengusaha gabah yang melintas”.
Namun, kata dia, jika musim panen berlalu jalanan tersebut sepi, karena jauh dari pemukiman warga”. Makanya banyak warga yang takut melintas di daerah ini”.
Apalagi lanjut dia, di lokasi ini, pernah terjadi tindakan kriminal”. Beberapa tahun lalu, di lokasi ini, sering terjadi pembegalan”.
Jenazah Guntur kini damai diperistirahatan terakhirnya. Almarhum dikebumikan berdampingan dengan kuburan ibunya di pekuburan keluarga Palirang Talabangi kecamatan Patampanua Jumat siang (Dia).