Cegah Air Meluap Dan Banjir, Lurah Mattirodeceng Bersama Bhabinkamtibmas Dan Masyarakat Bersihkan Salurah Irigasi

PINRANG, BestNews19.com – Pasca Banjir yang terjadi beberapa hari lalu di tiga kabupaten wilayah Ajatappareng masih meninggalkan bekas.

Tak ketinggalan wilayah kabupaten Pinrang, dimana beberapa wilayah kecamatannya terendam air akibat hujan deras yang meluapkan saluran irigasi. Salah satunya kelurahan Mattirodeceng Kecamatan Tiroang yang terendam air setelah hujan beberapa hari turun tak henti dan meluapkan air disaluran induk irigasi kelurahan Mattirodeceng yang menenggelamkan area persawahan sekitar kurang lebih 90 Hektar.

Dari kejadian itulah sehingga lurah Mattirodeceng Andi Samsul bersama Bahbinkamtibmas Aiptu Jamal serta kepala lingkungan Baru I Muh Hatta dan beberapa masyarakat mengambil keputusan bersama untuk melakukan kegiatan pembersihan saluran induk irigasi diwilayah kelurahan Mattirodeceng Kecamatan Tiroang Kabupaten Pinrang.

Lurah Mattirodeceng Andi Samsul yang ditemui awak media di lokasi mengatakan, “Kegiatan pembersihan saluran induk irigasi Kelurahan Mattirodeceng pada hari ini, adalah salah satu bentuk kepedulian bersama antara pihak pemerintah kelurahan Mattirodeceng, Bhabinkamtibmas, kepala lingkungan Baru I dan masyarakat setempat”, Rabu (15/01/2020).

Samsul lanjutnya, ” pembersihan saluran induk irigasi bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya banjir, karena meluapnya air dari irigasi ke perkampungan di kelurahan Mattirodeceng, yang disebabkan oleh hujan deras yang tak henti, seperti kejadian beberapa hari lalu”.

“Ada beberapa titik lokasi pembersihan irigasi yang betul betul butuh kerja keras. Karena di saluran irigasi kelurahan Mattirodeceng sudah di tumbuhi rumput yang lebat sepanjang irigasi seperti ilalang, eceng gondok, bahkan ada lima tanaman pohon pisang ditengah irigasi tersebut”, jelasnya.

“Olehnya itu saya bersama Bhabinkamtibmas dan kepala Lingkungan Baru I serta masyarakat kelurahan Mattirodeceng berharap, setelah pembersihan saluran induk irigasi yang dilakukan bersama sama, air tidak lagi meluap diirigasi apabila hujan deras serta ancaman bencana banjir tidak terjadi”, tutupnya (C13).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *