Tingkatkan Ekonomi Kerakyatan, Basnaz Enrekang Kembangkan Sapi Perah

ENREKANG, BestNews19.com – Sejak keberadaan Basnaz di Bumi Massenrempulu, atas inisiasi Bupati H.Muslimin Bando bersama DPRD membuat suatu peraturan Daerah terkait pembentukan Basnaz, sudah berjalan efektif dan efesien dan hal ini manfaatnya di rasakan lansung bagi masyarakat tidak mampu baik kaum duafa, fakir miskin serta yatim piatu.

Dimana beberapa program kerja menjadi skala prioritas telah di wujudkan’zakat PNS yang ditarik 2,5 persen dari penghasilannya kini sudah di salurkan kepada yang berhak menerimanya.

Ada beberapa program kerja termasuk sektor pendidikan, pertanian, perikanan, peternakan semua berjalan secara proposional sesuai proporsinya.

Basruddin Wakil ketua III Bagian perencanaan keuangan dan pelaporan, kepada wartawan mengatakan “dalam rangka membangun ekonomi kerakyatan salah satu program unggulan kita adalah pengembangan ternak sapi perah sumber anggaran nya dari Basnaz pusat, dan hal itu sudah berjalan optimal”, ucapnya Sabtu kemarin tanggal 22 Februari 2020.

“Sebanyak 20 ekor sapi perah kita sudah bagi kepada 20 Mustaiddiawal di Baba Kecamatan Cendana, untuk di tingkatkan populasinya sistemnya bukan bagi hasil maupun di gulirkan tetapi betul-betul di kembangbiakkan setelah berhasil mereka diajak berzakat, dan membantu mustaid-mustaid lainnya nanti”, kata Basruddin.

“Nah yang perlu di ketahui publik bahwa kita punya konsentrat sendiri yang selama ini peternak sapi Enrekang kebanyakan ke Sidrap memenuhi kebutuhan konsentranya, artinya petani ternak bisa menghemat biaya 500 sampai 600 ribu”,ungkap Basruddin saat di wawancarai di ruang kerjanya.

“Salah satu tujuan kita juga pengembangan produksi susu sapi perah untuk pembuatan kudapan khas Enrekang berupa Dangke menjadi prioritas utama dalam membangun home industri rumah tangga dimana kedepannya akan kita bentuk kelompok usaha bagi kaum ibu sebnyak 30 orang, mereka nanti mengolah olahan susu menjadi Dangke dalam satu buah dangke biasanya ibu-ibu menyediakan 2 liter susu untuk menghasilkan 1 buah dangke tetapi kalau susu ternak sapi peternak binaan kita hanya hanya 1 liter 1/2 saja karena secara kualitatif kekentalan susunya meningkat”, jelasnya.

“Selain olahan dangke, adapula industri rumahan seperti kerupuk dangke, susu kefir, sampho kefir, sabun kefir, yogurt, dengan segala varian, rencana itu yang kita bina pokoknya apa saja yang baik untuk kesehatan dan kecantikan termasuk kosmetik bisa di produksi dengan berbahan dasar susu sapi harus di suport”, tandas Basruddin.

“Alhamdulillah masyarakat merespon kegiatan ini bahkan menciptakan lapangan kerja baru bagi kaum perempuan produktif yang tidak punya pekerjaan”.

Lanjut beliau katakan, “sebelum pembagian sapi perah ke petani ternak Basnaz di dampingi dinas perikanan dan peternakan dalam memilih bibit ternak unggul, kemudian pengawasan keswan (kesehatan hewan) sehingga tak ada keraguan bilamana sapi tersebut tidak berkwalitas, sapi yang kita bagi sapi sehat, cuma Enrekang Selatan menjadi target pengadaan”.

“Lntaran pemerintah daerah sudah memetakan sentra produksi ternak, sementara Kecamatan Cendana salah satu wilayah potensi pengembangan, bahkan koperasi nya juga sudah terbentuk melalui koordinasi dengan dinas koperasi semua di respontif oleh pihak terkait”, tutupnya (Dil/C13).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *