LOMBOK TIMUR|SAKRA, BestNews19.com – Seorang remaja berinisial TAS (14) tahun, asal dusun kabar desa kabar kecamatan Sakra, ditemukan meninggal gantung diri dirumah pamannya yang beralamat di Dusun Kabar Utara. Pada Kamis (22/04/2021).
Korban yang merupakan seorang pelajar di salah satu pondok pesantren di Narmada ini, pertama kali ditemukan oleh pamannya pada pukul 15.00 wita.
Mujahidin selaku paman korban menceritakan, sebelum kejadian korban diketahui berada di dalam kamar saat ia pulang bekerja. Setelah ada waktu zuhur ia kemudia menuju kamar mandi untuk berwudu dan melaksanakan shalat zuhur lalu kemudian istirahat.
Sekitar pukul 14.45, Mujahidin mencoba membangunkan korban untuk shalat zuhur, dengan mengetuk pintu kamar korban. Namun korban tidak menyahut pintu kamar juga terkunci dari dalam.
Selang beberapa saat, ayah TAS datang kerumah pamannya untuk mencari korban dengan menggedor pintu kamar namun tidak juga mendapatkan respon.
Merasa curiga karena tidak ada jawaban, Mujahidin kemudian memanjat ke atas genteng sambil membawa senter.
Sesampainya diatas genteng kamar, Ia lalu membuka beberapa genteng dan kemudian melihat korban terikat di terali besi jendela kamar dengan posisi seperti bersujud dengan posisi kepala menempel di pinggir terali besi jendela.
Mujahidin kemudian berteriak meminta tolong kepada orang tua korban lalu mendobrak pintu kamar dengan potongan besi. Lalu kemudian mereka membuka ikatan di terali dengan pisau. Namun setelah diperiksa korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Aparat kepolisian yang mengetahui kejadian tersebut kemudian mendatangi TKP serta mengamankan barang bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi-saksi.
Berdasarkan keterangan paman korban, Mujahidin bahwa keponakannya akhir-akhir ini sering terlihat merenung.
Sementara berdasarkan keterangan orang tua korban, tidak pernah terjadi permasalahan antara ia dan anaknya. Namun korban memang memiliki sifat pendiam dan suka ngambek apabila tidak dipenuhi keinginannya.
Sebelum kejadian gantung diri korban tidak pernah meminta sesuatu dan tidak ada gelagat aneh sebelum kejadian.
Meski demikian, pihaknya tidak akan melaporkan kejadian dan menyatakan ikhlas menerima kejadian ini serta menolak untuk diotopsi yang dituangkan dalam Surat Permohonan Penolakan Otopsi dan Pernyataan Penolakan Pemeriksaan Medis dan Otopsi mengetahui Kades Kabar Marzoan (Rls/Ajeng).