Sindikat Narkoba Antarprovinsi Terbongkar di Parepare, Polisi Sita 44 Kg Sabu

PAREPARE, BESTNEWS  – Kepolisian Resor (Polres) Parepare kembali mencatat prestasi besar dalam perang melawan narkoba. Aparat Satuan Narkoba berhasil menggagalkan penyelundupan 44 kilogram sabu yang dikemas rapi dalam bungkus teh asal Tiongkok. Penangkapan ini bukan hanya menyingkap modus penyelundupan baru, tetapi juga menguatkan dugaan adanya jaringan peredaran narkoba lintas provinsi yang menjadikan Parepare sebagai pintu masuk.

Kapolres Parepare, AKBP Indra Waspada Yuda, menjelaskan bahwa tersangka berinisial AA membawa barang haram itu dari Samarinda, Kalimantan Timur, menggunakan kapal KM Aditya dan berlabuh di Pelabuhan Nusantara Parepare. Polisi yang sudah lebih dahulu mendapat informasi intelijen melakukan pengintaian ketat sebelum akhirnya meringkus pelaku pada Jumat (5/9/2025).

“Barang bukti sabu seberat 44 kilogram itu dikemas dalam 44 bungkus teh merek Guangying Wan. Tersangka mengaku hanya sebagai kurir yang dijanjikan upah Rp.88 juta untuk sekali pengantaran,” kata Indra saat konferensi pers, Kamis (18/9).

Parepare Jadi Target Jaringan Narkoba

Kasus ini membuka fakta mengejutkan bahwa jaringan narkoba internasional mulai menyasar Parepare sebagai jalur transit. Posisi strategis kota ini dengan pelabuhan yang ramai aktivitas membuat sindikat mencoba memanfaatkan celah distribusi. Jika barang tersebut lolos, potensi kerugian sosial dan rusaknya generasi muda akan sangat besar.

44 kilogram sabu yang diamankan setara dengan jutaan dosis siap edar. Nilai ekonominya diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah di pasaran gelap. “Bayangkan, berapa banyak nyawa dan masa depan anak bangsa yang bisa hancur jika barang ini beredar bebas,” ujar seorang pejabat kepolisian yang enggan disebutkan namanya.

Hukuman Berat Menanti

Tersangka AA kini mendekam di tahanan Polres Parepare dan dijerat Pasal 114 serta Pasal 112 Undang-Undang Narkotika. Ancaman hukumannya tidak main-main: mulai dari pidana penjara seumur hidup hingga hukuman mati. Aparat juga tengah memburu pemilik barang yang hingga kini identitasnya masih misterius.

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi aparat dan masyarakat. Modus penyelundupan narkoba semakin canggih, melibatkan jalur laut yang dianggap lebih aman oleh sindikat. Di sisi lain, keberhasilan aparat membongkar penyelundupan ini patut diapresiasi sebagai bukti keseriusan Polri menutup ruang gerak bandar narkoba di Sulawesi Selatan.

Ancaman Serius bagi Generasi Muda

Pemerhati sosial di Parepare menilai kasus ini harus menjadi momentum memperkuat kampanye anti-narkoba di masyarakat. “Kita tidak bisa hanya bergantung pada aparat. Keluarga, sekolah, dan lingkungan punya peran penting membentengi anak-anak muda dari jeratan narkoba,” tegas seorang aktivis pemuda.

Penangkapan AA dengan barang bukti puluhan kilogram sabu menjadi alarm keras: Indonesia bukan hanya pasar narkoba, tetapi juga jalur peredaran yang terus dibidik sindikat. Perang melawan narkoba belum selesai, dan kerja sama lintas sektor menjadi kunci menghadang ancaman ini (707).