Toilet Lasinrang Park Pinrang Bak Tak Bertuan, Bau Menyengat dan Kondisi Jorok Cederai Wajah Kota

PINRANG, BESTNEWS – Ikon kebanggaan masyarakat Pinrang, Lasinrang Park, kini berubah menjadi sorotan tajam. Bukan karena keindahan atau keramaiannya, melainkan karena fasilitas dasar berupa toilet umum di kawasan itu yang dibiarkan rusak, jorok, dan memancarkan bau busuk menyengat.

Taman yang seharusnya menjadi ruang publik representatif di jantung kota Pinrang, Sulawesi Selatan, kini justru mencerminkan wajah buruk tata kelola fasilitas umum. Empat toilet di sisi barat panggung utama Lasinrang Park tampak tak berfungsi: dua terkunci rapat tanpa penjelasan, dua lainnya rusak parah pada bagian pintu dan sanitasi.

Kondisi lebih parah terlihat di sisi selatan taman. Toilet penuh sampah, dinding kotor, lantai becek, dan aroma tak sedap menusuk hidung. Pemandangan ini kontras dengan ramainya warga yang beraktivitas setiap hari — mulai dari olahraga pagi hingga aktivitas pelaku UMKM yang menggantungkan penghasilan di kawasan tersebut.

“Selain kotor, jorok, juga sangat berbau. Gak tahu sudah lama ini toilet tidak difungsikan, padahal tiap hari pengunjung ramai,” keluh seorang warga di lokasi, Selasa (7/10/2025).

Kekecewaan warga bukan tanpa alasan. Lasinrang Park selama ini dikenal sebagai ikon wajah kota Pinrang, tempat masyarakat dan tamu luar daerah menikmati suasana pusat kota. Namun kini, wajah taman yang seharusnya menjadi kebanggaan daerah justru tercoreng oleh ketidakpedulian pemerintah terhadap fasilitas publik dasar.

Warga mendesak Pemkab Pinrang untuk segera turun tangan. Mereka menilai pembiaran terhadap kondisi ini merupakan bentuk kelalaian dalam menjaga citra dan kenyamanan publik.

“Ini taman kota, bukan tempat sampah. Kalau fasilitas dasarnya saja tak dirawat, bagaimana mau disebut ikon?” sindir seorang pengunjung lainnya.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari instansi terkait soal kondisi memprihatinkan toilet umum di Lasinrang Park. Sementara masyarakat berharap, perhatian pemerintah tak hanya berhenti pada pembangunan taman, tapi juga pada pemeliharaan yang menunjukkan tanggung jawab terhadap kenyamanan publik (707).