PINRANG, BESTNEWS — Dalam balutan suasana malam yang penuh makna dan khidmat, Kapolres Pinrang AKBP Edi Sabhara Manggabarani menghadiri kegiatan “Mattemmu Taung” yang digelar oleh Komunitas Pusaka Bumi Lasinrang (PBL) di bawah kepemimpinan Andi Pallawagau, Minggu malam (19/10/2025).
Acara yang sarat nilai spiritual dan kebudayaan ini menjadi wadah mempererat rasa persaudaraan, silaturahmi, dan kecintaan terhadap warisan budaya leluhur di Kabupaten Pinrang. “Mattemmu Taung” bukan sekadar pertemuan, melainkan momentum untuk menghidupkan kembali semangat kearifan lokal yang telah diwariskan turun-temurun oleh para pendahulu di Bumi Lasinrang.
Dalam sambutannya, Ketua PBL Andi Pallawagau menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah bentuk penghormatan terhadap pusaka dan tradisi yang menjadi jati diri masyarakat Pinrang.
“Pusaka bukan sekadar benda, tetapi simbol nilai, perjuangan, dan sejarah yang mengikat kita sebagai anak bangsa. Kegiatan ini kami laksanakan untuk menjaga agar warisan leluhur tetap hidup di hati generasi muda,” ungkapnya penuh semangat.
Kehadiran Kapolres Pinrang AKBP Edi Sabhara Manggabarani menjadi penegas bahwa pelestarian budaya bukan hanya urusan komunitas, namun juga bagian dari tugas moral aparat negara dalam menjaga identitas dan persatuan bangsa.
“Saya mengapresiasi langkah komunitas Pusaka Bumi Lasinrang. Di tengah derasnya arus modernisasi, kegiatan seperti ini menjadi oase yang mengingatkan kita pada akar budaya dan kebesaran sejarah Pinrang,” tutur Kapolres.
Suasana semakin haru ketika sejumlah pusaka ditampilkan dalam prosesi simbolik — keris, tombak, dan benda-benda peninggalan leluhur — yang seolah berbicara dalam diam tentang perjalanan panjang peradaban Pinrang.
Kegiatan “Mattemmu Taung” malam itu juga menjadi ajang refleksi dan doa bersama, agar Bumi Lasinrang senantiasa diberkahi keamanan, kedamaian, dan kemakmuran.
Komunitas Pusaka Bumi Lasinrang berkomitmen untuk terus menjaga dan memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat luas, terutama generasi muda. Sebab, tanpa memahami akar sejarah dan budaya sendiri, suatu bangsa akan mudah kehilangan jati dirinya.
Dengan terselenggaranya kegiatan “Mattemmu Taung”, PBL berharap semangat kebersamaan dan pelestarian budaya terus menyala di hati masyarakat Pinrang — sebagai warisan abadi dari Bumi Lasinrang untuk Indonesia (1707).






