PINRANG, BESTNEWS — Sorak riuh meledak di pelataran Desa Masolo, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, ketika Camat Patampanua Ashar tampil secara luar biasa dalam tradisi adat Mappadendang dan Mappalili pada Pesta Pasca Panen Desa Masolo.
Tak hanya hadir, Camat Ashar turun langsung memainkan alu dengan ritme presisi yang memukau. Dentuman alu yang selaras dengan irama musik tradisional memicu decak kagum dan tepuk tangan panjang dari warga. Sejumlah kamera awak media pun tak henti mengabadikan momentum spektakuler tersebut (31/10/2025).
“Tradisi ini adalah identitas kita. Hari ini kita bukan hanya merayakan hasil panen, tapi juga merawat nilai-nilai adat, kebersamaan, dan kearifan lokal. Saya bangga bisa berada di tengah masyarakat Masolo dan ikut merasakan energi budaya yang luar biasa ini,” tegas Camat Ashar penuh semangat.
Aksi spontan penuh energi itu menjadi penegas bahwa pemimpin daerah hadir bukan sekadar formalitas, melainkan menjadi bagian dari denyut kehidupan warganya.
Kepala Desa Masolo Ikut Menyulut Euforia Warga
Bukan hanya sang Camat, Kepala Desa Masolo Abd Salam turut menyita perhatian. Dengan penuh antusias, Abd Salam bergabung bersama pemuda dan ibu-ibu Desa Masolo, memainkan alu dan menghidupkan tradisi dengan gaya energik yang memicu gelombang sorakan.
“Kegiatan ini adalah wujud syukur kita kepada Allah SWT atas hasil panen dan doa memulai musim tanam. Kami ingin menjaga spirit kebersamaan dan melestarikan budaya leluhur. Terima kasih kepada warga Masolo dan kepada Pak Camat atas dukungannya yang luar biasa,” ucap Abd Salam dengan penuh bangga.
Suasana pun berubah menjadi panggung emosional antara tradisi, kebersamaan, dan rasa hormat terhadap warisan budaya Bugis.
Tradisi Yang Terjaga, Kebersamaan Yang Menguat
Mappadendang dan Mappalili adalah ritual sakral masyarakat Bugis sebagai ungkapan syukur atas panen dan permohonan berkah untuk musim tanam berikutnya. Kehadiran pimpinan pemerintahan yang turut larut dalam euforia budaya memperkuat jalinan sosial dan menumbuhkan kebanggaan masyarakat.
Pesta Pasca Panen Desa Masolo tahun ini meninggalkan kesan mendalam — bukan hanya karena kemeriahannya, tetapi karena harmoni antara pemimpin, rakyat, dan budaya yang berdiri gagah di tengah modernisasi.
Dentuman alu, gemuruh tepuk tangan, dan senyum bangga warga menjadi pemaknaan bahwa budaya Bugis bukan sekadar cerita masa lalu — tetapi warisan yang hidup, bernapas, dan menggetarkan (707).






