MAKASSAR, BESTNEWS19 – Perhelatan pemilihan ketua KPMP Pusat Kabupaten Pinrang yang berlangsung di kota Makassar sempat mengalami kericuhan.
Dimana kebanyakan peserta penuh dari masing masing cabang PP KPMP tidak menerima keputusan dalam musyawarah tersebut.
Namun tiba tiba muncul salah satu nama perwakilan dari PP KPMP cabang yang terpilih jadi ketua KPMP Pusat. Dan hal itu sama sekali tanpa sepengetahuan dari tiga steering komite yang mana diketahui stering komite pada kegiatan Muspus PP KPMP ada lima orang.”
Saya bersama tiga orang rekan yang dimandat sebagai steering komite pada kegiatan Muspus PP KPMP Pusat di Makassar baru mengetahui adanya salah satu pengurus cabang yang terpilih jadi ketua PP KPMP Pusat.” (31/12/2023).
Hal ini tidak benar dalam organisasi dan sudah melanggar aturan dimana pemilihan dan penetapan ketua PP KPMP Pusat yang seharusnya di lakukan oleh lima steering komite malah yang hadir dan mensahkan keputusan itu hanya dua orang steering saja, ditambah lagi ketua yang sudah menjadi Demisioner malah ambil andil dalam kegiatan tersebut.” Jelas Zainal salah satu steering komite pada kegiatan Muspus PP KPMP Pusat.
Kami menduga Dimisioner ketua dan dua orang stering lainnya melakukan musyawarah sepihak tanpa melibatkan ketiga stering lainnya yang awalnya hadir pada musyarawah tersebut namun terjadi kericuhan dalam jalannya musyawarah di kota Makassar.” Bebernya.
Sebagi steering komite yang dipercayakan dalam musyawarah ini sangat tidak bisa kami terima. Ungkapnya dengan nada kekecewaan.
Jika hal ini tetap dilanjutkan, yakin dan percaya Dimisioner ketua bersama kedua steering itu telah mencatat sejarah baru di tahun 2023 untuk membuat PP KPMP Pusat menjadi dualisme dan mengajari hal hal baru kepada adik adik pengurus di PP KPMP Cabang bahwa di dalam tubuh organisasi PP KPMP kita bisa melakukan pemilihan ketua hanya dengan dua stering dan dilakukan secara sepihak saja.” Urai Zainal.
Dia menambahkan diakhir penjelasannya bahwa beberapa pengurus KPMP cabang dan KMP koperti tidak menyampaikan informasi terkait adanya kelanjutan musyawarah tersebut, dimana tempat yang di agendakan dari awal justru di pindah tempatkan tanpa penyampaian dan pemberitahuan, jadi terkesan sangat di paksakan.”
Jadi musyawarah PP KPMP Pusat ini terkesan di paksakan tanpa adanya lima steering komite yang harus menghadiri kegiatan tersebut dan dilaksanakan secara sepihak agar bisa memilih ketua tanpa adanya pertimbangan atau sesuai aturan dalam pemilihan ketua pada musyawarah PP KPMP Pusat.” (Rls/***).