Cerita Pilu, Pegawai Honorer Di Pinrang

PINRANG, BESTNEWS – Banyak Cerita pilu terungkap saat ratusan Pegawai honorer mengadu ke wakil rakyat di Gedung DPRD.

Bagaimana tidak, puluhan tahun mengabdi sebagai pegawai , tanpa status dan kesejahteraan jelas.

Guru honorer LN,dengan tetes air mata menceritakan suka duka menjadi guru honorer tanpa status jelas sejak 2005 ” Awalnya, digaji Rp.75 ribu sebulan, dari Biaya Operasional sekolah {BOS} ” kata dia, di depan Komisi I DPRD Pinrang jumat petang 24/1/2025″.

Gaji sebesar itu kata dia, tidak berbanding lurus dengan tugas tugas yang dibebankan kepada tenaga pendidik di sekolah ” Karena tugas antara guru berstatus ASN dengan guru non ASN sama, mendidik dan membina siswa.”

Dari pagi kata dia, memberikan perhatian penuh kepada siswa di sekolah, agar kelak menjadi generasi emas ” Padahal di rumah, tanggung jawab kami sebagai istri dari suami dan ibu dari anak anak, terabaikan ”

Bahkan kata dia, banyak guru yang sukses mendidik siswa hingga menjadi anggota TNI-Polri, karyawan hingga pengusaha yang jauh lebih makmur ” Sementara kehidupan guru,masih memperihatinkan “.

Namun menurut dia, itu dilakukan atas dasar amanah dan tanggung jawab yang dibebankan dipundak guru ” Ini karena tanggung jawab, Tapi sampai kapan tanggung jawab itu tanpa Kesejahteraan

Ketua FP2KP, Andi Agustan Tanri Tjoppo mengatakan, Kesejahteraan pegawai honorer sangat jauh dari harapan ” Sementara tenaga dan pikiran mereka sangat dibutuhkan “.

Olehnya itu kata dia, kehadiran pegawai honorer di kantor Pemerintah Daerah dan gedung DPRD untuk mengetuk hati pemegang kebijakan ” Mereka butuh perhatian,. Mereka butuh status yang jelas dan butuh Kesejahteraan ”

Agar kelak lanjut Andi Agustan, para pegawai honorer lebih fokus pada tugas dan tanggung jawabnya ” Tidak lagi memikirkan sumber pendapatan untuk menutupi kebutuhan kebutuhan hidup dan keluarganya (D14/805).