PINRANG, BESTNEWS — Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Bosowa (UNIBOS) Makassar menggebrak awal pengabdiannya dengan menggelar Seminar Awal dan Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan Lurah Benteng Andi Rahmat, Ketua KSM Benteng Sehat Syahril Ibrahim, serta masyarakat penerima manfaat program IPAL komunal tahun 2015. Turut hadir pula mantan fasilitator pemberdayaan IPAL Komunal Kabupaten Pinrang, A. Puang Tojeng, yang menjadi saksi sejarah perjalanan program sanitasi tersebut (02/11/2025).
FGD ini menjadi forum strategis untuk mengupas persoalan teknis dan sosial terkait pengelolaan instalasi pengolahan air limbah di pemukiman warga, sekaligus merumuskan arah pemulihan sistem yang dinilai tidak lagi berfungsi optimal sejak beberapa tahun terakhir.
Dipimpin Putra Almubdi Baasith Gobel, Koordinator Desa KKN-Tematik UNIBOS Makassar, mahasiswa mempresentasikan roadmap kerja berbasis riset sosial, kesehatan lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.
“KKN ini bukan formalitas. Kami datang membawa tanggung jawab moral dan akademik untuk memastikan IPAL komunal yang pernah menjadi proyek unggulan itu dapat kembali memberi manfaat nyata bagi warga,” tegas Putra.
Lurah Benteng Andi Rahmat menyampaikan apresiasi sekaligus tantangan besar yang harus dijawab.
“Sanitasi adalah jantung kesehatan publik. Ketika infrastruktur berhenti berfungsi, ancaman penyakit mengintai. Kita butuh gerakan kolektif — pemerintah, mahasiswa, dan masyarakat. Momentum ini tidak boleh hilang,” ucapnya penuh tekanan.
Ketua KSM Benteng Sehat Syahril Ibrahim menyoroti minimnya pemeliharaan pasca-pembangunan dan pentingnya tata kelola berbasis komunitas.
“IPAL bukan sekadar bangunan. Ini sistem sosial-teknis yang harus dijaga. Kami menyambut baik kolaborasi ini, karena tanpa penguatan kapasitas masyarakat, fasilitas sebesar apa pun akan lumpuh,” katanya.
Momen dramatis terjadi ketika A. Puang Tojeng, eks fasilitator IPAL Komunal Kabupaten Pinrang yang terlibat sejak awal proyek, mengulas kembali sejarah dan idealisme program tersebut.
“Tahun 2015, kami membangun harapan besar: sanitasi layak, lingkungan bersih, dan masyarakat berdaya. Melihat kondisinya hari ini, ada kegelisahan — tapi juga harapan, karena generasi muda kembali hadir untuk melanjutkannya,” tutur Puang Tojeng dengan nada emosional.
Dalam diskusi, warga menyampaikan keluhan mulai dari penyumbatan jaringan, ketidaktahuan teknis penggunaan, hingga ketiadaan struktur pengelola aktif. Mahasiswa pun mencatat satu per satu aspirasi sebagai dasar langkah teknis dan sosial.
Kegiatan ini menandai dimulainya serangkaian program KKN-Tematik UNIBOS Makassar di Kelurahan Benteng, termasuk:
1.Pemetaan teknis kondisi jaringan IPAL
2.Edukasi sanitasi dan perilaku hidup bersih
3.Penguatan kelembagaan KSM
4.Penyusunan SOP pemeliharaan berbasis warga
5.Kampanye pemulihan lingkungan urban.
FGD ditutup dengan komitmen bersama bahwa IPAL komunal Benteng akan dijadikan role model revitalisasi sanitasi partisipatif di Kabupaten Pinrang.
Keberadaan mahasiswa dinilai menjadi energi baru untuk menghidupkan kembali program sanitasi berbasis pemberdayaan yang pernah menjadi kebanggaan masyarakat (1707).












