PINRANG, BestNews19.com – Agustus merupakan bulan yang istimewa bagi Bangsa Indonesia setiap tahunnya. Hari kemerdekaan ditetapkan setelah tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia mendeklarasikan sebagai negara yang berdaulat dan merdeka melalui pembacaan naskah proklamasi oleh presiden dan wakil presiden pertama, Ir. Soekarno dan Moch Hatta.
Di Tahun perayaan kemerdekaan Indonesia yang ke 75 tahun diketahui sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, lantaran dunia sedang dilanda bencana global (Pandemi Covid 19) yang juga sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat secara umum di berbagai tempat.

Seperti halnya di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, Agustus kali ini masyarakat menyambut panen di tengah ganasnya isu penyebaran Pandemi Covid 19.
Kabupaten Pinrang adalah salah satu Kabupaten penghasil beras terbesar di Sulawesi Selatan.

Meskipun musim panen tidak dilakukan secara serentak di kabupaten Pinrang, masyarakat di dua kecamatan seperti Lembang dan Kecamatan Duampanua sudah memasuki musim panen, hal ini tentunya menjadi kesyukuran bagi seluruh masyarakat tani di dua kecamatan tersebut.
Namun pada faktanya panen tahun ini, tidak sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat tani di kecamatan Lembang tepatnya di desa Binanga Karaeng.

Apandi mengatakan “Dalam catatan Gema Pintara masih ada sekitar 1.387 Hektar lahan pertanian yang terpaksa tidak di garap karena mengalami krisis air, sehingga bisa kita pastikan dari luas lahan tersebut Gema Pintara meyakini ribuan petani yang harus tak bertani di tahun ini, Jum’at (28/08/2020).
“Selain dari pada itu Masyarakat Pinrang bagian Utara juga harus berhadapan tiap hari akan buruknya akses jalan di kecamatan Lembang bagian pegunungan kurang lebih 30 Km panjang jalan yang tersebar di berbagai Daerah di kecamatan Lembang mengalami kerusakan sangat parah, seperti Poros Rajang ke Solan, Solan ke Padang, Padang ke Kariango dan Pao ke Rampusa, Rampusa ke Mesakada,” pungkasnya.

Menurut Apandi, “Hal ini menjadi catatan buruk bagi pemerintahan Kabupaten Pinrang Iwan-Alimin yang tidak menjalankan paket kebijakannya serba 24 bulan (2 tahun).
“Selanjutnya bukan hanya akses jalan yang menjadi persoalan utama masyakarat Pinrang bagian utara, tapi peserta didik SDN 273 Kulinjang Desa kariango juga harus merasakan buruknya bangunan dan pasilitas sekolah, dalih pemerintah meningkatkan mutu peserta didik hanya ilusi di rezim bupati sekarang,” beber Apandi.
Dan desa Kariango merupakan salah satu desa yang belum bisa di lalui roda empat di kecamatan Lembang.
“Tiga kecamatan di bagian Pinrang Utara memiliki kekayaan alam yang melimpah ruah, hasil perkebunan dan pertanian sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari hari masyarakatnya, namun sangat di sayangkan hanya karena buruknya akses infrastruktur sehingga hasil produksi pertanian masyarakat Utara mengalami hambatan sampai kepasaran,” ujar Apandi.

Apandi selaku Pimpinan Gema Pintara yang diketahu sudah jauh malang melintang dalam gerakan rakyat melakukan advokasi Lingkungan di berbagai tempat dan juga sekaligus Alumni Unismuh Makassar mengecam kepada rezim pemerintah kabupaten Pinrang (Iwan-alimin) untuk segera memberikan akses air irigasi kepada masyarakat tani di kecamatan Lembang, dan perbaikan infrastruktur jalan serta pasilitas pendidikan yang layak.
“Jika tidak mampu memenuhi beberapa persoalan pokok yang di hadapi masyarakat Pinrang bagian Utara, Segera lakukan pembentukan Daerah Otonomi Baru, biar kami yang kelola daerah kami sendiri (Fan/C13).