MAJENE, BestNews19.com – Tali asih pengurus Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Pinrang dan Pare-Pare di lokasi bencana alam gempa bumi Sulawesi Barat.
Ini terlihat saat Ketua SMSI Kabupaten Pinrang dan Pengurus SMSI Kota Parepare Bidang Penanggulangan Bencana Alam, membantu para warga yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Majene Sulawesi Barat, dalam perbaikan tenda dan perbaikan jaringan listrik serta memberikan bantuan obat-obatan kepada para korban bencana alam yang sedang dalam kondisi tidak sehat.

Ketua SMSI Kabupaten Pinrang, A.Daeng Tojeng yang juga berada di lokasi bencana tengah melaksanakan tugas mengatakan, “sangat miris melihat kondisi para pengungsi di pengungsian Sport Center Kabupaten Majene.”
Pasalnya kata ketua SMSI Kabupaten Pinrang,” bantuan yang masuk dari luar daerah Sulawesi Barat khususnya di Kabupaten Majene itu sangat banyak dan itu ditempatkan di Polsek Banggae.
“Bantuan ini terus mengalir dari luar kabupaten tetangga, bahkan dari pengurus ketua yayasan Kemala Bhayangkari Polda sulsel juga ada. Namun sangat disayangkan pemerintah Kabupaten Majene khususnya, di Kecamatan Banggae tidak ada perhatian kepada warganya yang ada di pengungsian stadion sport center Majene.”Tegasnya.

Lanjut kata dia, “kurang lebih dua ribu jiwa warga yang mengungsi di Stadion Sport Center Majene dan beberapa warga lainnya juga mengungsi di wilayah kecamatan Banggae.
“Warga yang mengungsi saat ini, sudah banyak yang menderita sakit khususnya, bayi, balita serta orang dewasa, akibat dampak hujan disertai angin kencang pada hari Minggu (17/1/2021) kemarin,”ujarnya.
Ketua SMSI Kabupaten Pinrang dan Pengurus SMSI Kota Parepare Bidang Penanggulangan Bencana Alam, juga memberikan obat kepada, Sukriani istri dari Sudi yang merupakan, pengungsi dari Kelurahan Rangas, Kecamatan Banggae Sulawesi Barat.
Sementara, Pengurus SMSI Kota Parepare Bidang Penanggulangan Bencana Alam, Andi Fajar mengatakan, sangat prihatin saat ratusan tenda pengungsi gempa, di Stadion Sport Center, porak poranda saat lokasi ini dilanda hujan yang disertai angin kencang.
“Kami sangat prihatin melihat kondisi para pengungsi saat hujan turun dan disaat malam hari yang hanya menggunakan lilin sebagai sumber pencahayaan.” Ucapnya.

Selain itu, Andi Fajar menambahkan, melihat mereka dengan kondisi saat ini, ia bersama rekan-rekan berinisiatif untuk membantu para pengungsi memperbaiki tenda pengungsian yang porak poranda akibat hujan disertai angin kencang.
“Saat itu, kami bersama teman-teman sedang liputan, kemudian kami melihat mereka sedang memperbaiki tenda dan kelistrikan, saya yang juga ahli di bidang kelistrikan, berinisiatif untuk membantu mereka, dengan memperbaiki tenda dan jalur listrik, agar mereka mendapatkan pencahayaan dan mengantisipasi bahaya kabel listrik yang bocor.” Imbuhnya (Ajeng).