ENREKANG, BESTNEWS19 – Muslimin Bando, mantan Bupati Enrekang, membantah tuduhan yang dilontarkan kepadanya terkait dengan memanfaatkan ruang saat perayaan HUT PGRI ke-78 kabupaten Enrekang beberapa waktu lalu. MB hadir pada acara tersebut karena mendapatkan undangan dari panitia sebagai anggota biasa dan merasa masih menjadi bagian dari PGRI.
Saat di temuai awak media, MB mengklarifikasi bahwa hadiah paket umroh yang diberikan bukanlah hadiah tiba-tiba, melainkan merupakan bentuk apresiasi kepada guru dan sudah menjadi rutinitas setiap HUT PGRI selama menjabat Bupati Enrekang.
“Lalu hadiah Umrah yang diberikan sama sekali tidak ada kaitan dengan politik, karena selama jadi Bupati periode kedua, setiap tahun di HUT PGRI selalu memberikan hadiah serupa. Hadiah yang diberikan adalah bentuk apresiasi kepada guru di kabupaten Enrekang, karena latar belakang saya juga guru dan sangat menghargai jasa para guru,” jelas mantan Bupati Enrekang dua periode tersebut.
Ketua PGRI Enrekang, Jumurdin, juga menegaskan bahwa Muslimin Bando hadir pada acara tersebut sebagai anggota biasa yang memenuhi undangan dari panitia dan tidak memberikan sambutan atau ajakan politik.
“Hadiah yang diberikan kepada anggota PGRI, merupakan apresiasi beliau kepada guru-guru yang tanpa kenal lelah telah berjuang untuk memajukan dunia pendidikan. Jadi, semestinya tidak digiring ke arah yang lain,” ujar Jumurdin.
Seorang guru dan anggota PGRI, Indira Lusanti Sukardi, juga memberikan ucapan terima kasih atas hadiah umroh dari Muslimin Bando dan Mitra Fakhruddin.
Meskipun mendapat tuduhan memanfaatkan ruang pada perayaan HUT PGRI ke-78, Muslimin Bando dengan tegas membantah dan menjelaskan bahwa hadiah umroh yang diberikan tidak ada kaitannya dengan politik (805).