Geram… Mantan Aktivis 98 Dan Mantan Ketua ORNOP Pinrang Angkat Bicara

MAKASSAR, BESTNEWS – Menyikapi orasi Rusdi Masse Mappasessu (RMS) yang juga anggota DPR-RI, pada kampanye dan temu kader PSI di lapangan Bosowa Pinrang pada Rabu 30 Oktober 2024, menuai reaksi dari masyarakat Pinrang salah satunya mantan aktivis Mahasiswa 98, Agunawan Sadda.

Menurut Gunawan yang juga mantan ketua ORNOP Pinrang, apa yang di nyatakan oleh RMS dalam orasinya adalah bola liar yang tak memiliki etik dan moralitas politik. Dia datang numpang di rumah orang dan diterima dengan baik lalu mengolok-olok salah satu pemilik rumah sungguh sangat tidak beretika, kalau datang memberi makan lalu semaunya bertindak semena-mena itu penjajah namanya. Kalau karna materi jadi ukuran maka tidak akan ada perlawanan rakyat untuk kemerdekaan. (31/10/2024).

Tidak sepatutnya seorang tokoh Nasional seperti RMS bertutur sapa seperti itu, cenderung rasis dan menyerang person, ibaratnya menurunkan kelasnya dari mahasiswa kembali ke sekolah dasar.”

Saya kenal Pak Ashar Arsyad calon wakil Gubernur Sulsel Nomor Urut 1 yang RMS maksudkan dalam orasinya, sebelum beliau terjun didunia politik beliau murni aktivis sejak mahasiswa, kemudian  menjabat sebagai direktur LSM LKPMP, konsentrasi di bidang pendidikan masyarakat dan Pesantren, membawa program kerjasama dengan banyak founding dari luar serta dalam negri dan itu banyak dilakukan di Kabupaten Pinrang.”

Beliau juga mantan ketua ORNOP Sulsel, dan saya tau persis saat itu yang namanya RMS belum dikenal seperti saat sekarang, artinya Ashar Arsyad sudah berbuat sebelum RMS jadi siapa-siapa. Ketika beliau H.Ashar Arsyad terjun ke dunia politik, beliau berhasil mendudukkan banyak anggota legislatif dari daerah hingga pusat.

Begitu pula ketika beliau jadi anggota DPRD Provinsi, juga banyak menggolkan program kerja, termasuk aspirasinya lebih banyak di  Pinrang dan itu terasa, beliau juga terpilih jadi ketua KKP Sul-sel. Masa’ semua itu tidak dianggap keberadaannya didaerahnya sendiri kan lucu.” Kata Agunawan.

RMS ini menurut da, cenderung sudah menyerang personal, rasis, dan mendoakan orang baik di hukum, apapun alasannya Ashar Arsyad termasuk dari 4 orang terbaik Sulsel hari ini, betapa banyak baliho yang terpajang mau jadi calon Gubernur Sulsel saat itu berseliweran di mana-mana, termasuk juga baliho bapak RMS walaupun dalam perjalanan digantikan oleh istrinya, namun mereka inilah yang dinyatakan lolos dari kompetisi calon Gubernur Sulsel.

“Jujur saya pernah bangga punya tokoh seperti RMS, namun semua itu merubah ekspektasi saya tentang bapak ini setelah mendengar orasinya yang tak sepantasnya dia ucapkan di depan publik masyarakat Pinrang apalagi hadir ditengah tengah mereka saat itu salah satu anak mantan presiden RI ke – 7 ketua umum Partai PSI Kaesang Pangarep.”

Justru saya menilai RMS ini sudah kecanduan politik, atau karena sudah berlebihan uang, dimana setiap kontestasi politik legislatif dan eksekutif selalu muncul sebagai calon, kalo bukan dirinya ya Istrinya entah apa yang dicari, jadi saya memahami orasi RMS itu layaknya untuk dirinya.” Ungkap Agunawan.

RMS ini memang ada yang dia bawa di Pinrang, diantaranya memperluas kerajaan bisnisnya dan menambah istana kerajaannya yang gemerlap penuh hura-hura, menggemukkan koleganya, ini namanya lingkaran politikus kaum “Borjuis Oligarki” seolah lupa akan kematian dan hari esok.”

Saran saya kalau orang sudah menyandang gelar sebagai tokoh Nasional, baiknya jadi panutan, jangan jadi pecundang, turun kelas namanya bapak.” Tegas Gunawan (805).