Beginilah Nasib Janda Beranak 4 di Medan Deli, Hidup Dalam Kegelapan Malam

MEDAN, BestNews19.com – Seorang janda beranak 4 hanya bisa pasrah ketika kegelapan malam menutupi rumahnya yang berada di Jalan Alumunium Raya Lingkungan 13 Gang Lomba Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan Medan Deli, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Bahkan hanya lampu sentir (Teplok) yang bisa menemani kehidupan malam bersama ke empat anaknya itu. Kondisi hidup dalam kegelapan itu sudah dirasakannya selama 30 tahun lebih hingga usia kemerdekaan RI memasuki usia 74 tahun.

“Kerjaku tiap hari hanya buruh cuci pakaian. Aku tidak mampu  mampu memasang instalasi listrik ke dalam rumah akibat keterbatasan biaya,” aku Lina.

Wanita berusia (56) tahun ini juga mengakui untuk makannya saja, Lina memasak dengan menggunakan kayu bakar, tidak hanya itu kondisi bangunan rumahnya pun sangat memprihatinkan, karena semua dinding dan atap sudah banyak yang berlubang.

Bahkan yang lebih menyedihkan lagi ketika hujan turun, ia bersama keempat anaknya harus berjaga – jaga untuk menampung air hujan karena atap rumahnya yang bocor.

Kondisi kamar mandi dan WC yang berada terpisah di luar rumah, dengan warna air sumur yang keruh dan bertutupkan terpal. Ketika semua orang sibuk menghiasi lingkungan menjelang HUT Kemerdekaan RI ke 74, Lina hanya bisa pasrah dengan keadaan rumahnya yang gelap gulita di malam hari itu.

“Saya kerja sebagai tukang cuci pakaian. Untuk makan saja kurang, apalagi mau masuk lampu, gak ada uang,” kata Lina mengulang. Lina berharap agar pemerintah memberi perhatian kepadanya agar kehidupannya bisa dibantu.

“Saya mohon agar pemerintah dan kaum dermawan mau membantu saya, agar bisa untuk kebutuhan sehari – hari,” sedih Lina. Sementara Lurah Tanjung Mulia Hilir, Hendra Syahputra ketika dikonfirmasi wartawan, terkait ada warganya yang masih tinggal di kegelapan mengaku pihaknya siap membantu, Rabu (14/08/2019).

“Saya telah intruksikan Kepling untuk menguruskan pemasangan listrik di rumahnya. Selanjutnya untuk bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) kami akan data dulu administrasi keluarganya,” ujar Hendra (Srw/Dnt).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *