MEDAN, BestNews19.com – Dengan menggunakan mobil komando, puluhan warga Tanjung Mulia Hilir, Kabupaten Deliserdang, Sumut silih berganti menyampaikan aspirasinya di depan kantor BPN Sumut yang terletak di Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, Kamis (15/08/2019).
Pasalnya, puluhan warga ini merasa khawatir dan hanya ingin mendesak Badan Pertahanan Nasional (BPN) Sumut agar segera melakukan pembayaran ganti rugi atas tanah mereka yang terkena proyek pembangunan jalan tol.
” Kami datang ke BPN Sumut untuk menuntut atas tanah milik kami yang terkena proyek jalan tol untuk segera dibayar ganti ruginya,” teriak salahsatu warga S.Simaremare.
Ia menerangkan kedatangan warga hanya untuk meminta kejelasan kepada pihak BPN Provinsi Sumut soal kapan pembayaran ganti rugi tersebut dilakukan. “Sudah sampai 3 tahun selalu ditunda-tunda pembayaran ganti ruginya. Selama pembangunan jalan tol ini dampaknya kepada masyarakat sangat besar, misalnya dari resapan air kita sudah tidak dapat lagi. Asal hujan banjir.
Itu tanah sekeliling warga sudah dikerjakan,” akunya sambil menjelaskan kalau tinggal masyarakat di Tanjung Mulia Hilir yang belum dapat ganti rugi yang jumlahnya bekisar 130 KK atau kurang lebih 2,5 KM.
Pada dasarnya sambung Simaremare, kedatangan mereka itu hanya menuntut BPN Sumut agar mempercepat pembayaran karena masyarakat merasa resah.
“Masyarakat sekarang resah soal pembayarannya. Ada 3 lokasi yang belum diproses dan yang melakukan buldoser para petugas proyek. Kita sudah komplen dan kita suruh untuk menghentikan pengerjaan,” ungkapnya. Dirinya juga mengaku soal adanya uang transaksi pemilik yang juga menjadi keresahan masyarakat di mana mereka merasa dirugikan.
” Kenapa, ada transaksi yang dilakukan kurang lebih 30 KK dibebankan uang transaksi. Saat kita tanya ini biaya apa, dan mereka bilang biaya pajak. Kalau biaya pajak otomatis kita kan menandatanganinya langsung, ” pungkasnya (Srw/Dnt).
